KEMISKINAN DAN KESENJANGAN EKONOMI SOSIAL DI INDONESIA
Tulisan
1.
Definisi Kemiskinan
Merupakan ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan
memperbaiki keadaan. kemiskinan dapat diartikan secara lebih luas dengan
menambahkan faktor faktor lain seperti faktor sosial dan moral. Secara
konvensional, kemiskinan dapat diartikan sebagai suatu keadaan individu atau
masyarakat yang berada di bawah garis tertentu. Secara umum pengertian dari
kemiskinan sangat beragam, tergantung dasar pemikiran dan cara pandang
seseorang. Namun kemiskinan identik dengan ketidakmampuan sekelompok masyarakat
yang terhadap sistem yang diterapkan oleh suatu pemerintah sehingga mereka
berada pada posisi yang sangat lemah dan tereksploitas(kemiskinan struktural).
Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan,
seiring dengan semakin kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun
permasalahan lain yang melingkupinya. Kemiskinan tidak lagi hanya dianggap
sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas hingga kedimensi sosial,
kesehatan, pendidikan dan politik. Menurut Badan Pusat Statistik, kemiskinan
adalah ketidakmampuan memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi
kebutuhan makan maupun non makan. Definisi dibuat tergantung dari latar
belakang dan tujuan, juga tergantung dari sudut mana definisi tersebut
ditinjaunya, untuk kepentingan apa definisi tersebut dibuat. Biasanya
definisi-definisi tersebut akan saling melengkapi antara yang satu dengan yang
lainnya.
Definisi kemiskinan dilihat dari beberapa segi :
1. Dilihat dari
standar kebutuhan hidup yang layak / pemenuhan kebutuhan pokok.
Golongan ini mengatakan bahwa kemiskinan itu adalah tidak
terpenuhnya kebutuhan-kebutuhan pokok/dasar disebabkan karena adanya kekurangan
barang-barang dan pelayanan –pelayanannya yang dibutuhkan untuk memenuhi
standar kebutuhan yang layak.
2. Dilihat dari segi
pendapatan/ penhasilan income
Kemiskinan oleh golongan dilukiskan sebagai kurangya
pendapatan/penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.
3. Dilihat dari segi kesempatan / Opportunity
Kemiskinan adalah karena ketidaksamaan kesempatan untuk
mengakumulasikan (meraih) basis kekuasaan sosial meliputi :
a) Keterampilan yang
memadai.
b)
Informasi/pengetahuan – pengetahuan yang berguna bagi kemajuan hidup.
c) Jaringan-jaringan
sosial ( Social Network ).
d)
Organisasi-organisasi sosial dan politik.
e) Sumber-sumber
modal yang diperlukan bagi peningkatan pengembangan kehidupan.
4. Dilihat dari segi
keadaan / kondisi
Kemiskinan sebagai suatu kondisi / keadaan yang bisa
dicirikan dengan :
a)
Kelaparan/kekurangan makan dan gizi.
b) Pakaian dan
perumahan yang tidak memadai.
c) Tingkat
pendidikan yang rendah.
d) Sangat sedikitnya
kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang pokok.
5. Dilihat dari segi
penguasaan terhadap sumber-sumber
Menurut golongan ini kemiskinan merupakan keterlantaran yang
disebabkan oleh penyebaran yang tidak merata dan sumber-sumber (
Malldistribution of Resources), termasuk didalamnya pendapatan / income.
Dari berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan
,pada dasarnya bentuk kemiskinan dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian,
yaitu :
- Kemiskinan
Absolut
Kemiskinan Absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu
mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.
- Kemiskinan
Relatif
Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah
hidup diatas garis kemiskinan namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat
disekitarnya.
- Kemiskinan
Kultural
Kemiskinan Kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang
atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat
kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
KONSEP KEMISKINAN
Kemiskinan juga sering disandingkan dengan kesenjangan,
karena masalah kesenjangan mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan.
Substansi kesenjangan adalah ketidakmerataan akses terhadap sumber daya
ekonomi. Sudibyo (1995:11) mengatakan bahwa “apabila berbicara mengenai
kemiskinan maka kemiskinan dinilai secara mutlak, sedangkan penilaian terhadap
kesenjangan digunakan secara relatif”. Dalam suatu masyarakat mungkin tidak ada
yang miskin, tapi kesenjangan masih dapat terjadi di dalam masyarakat tersebut.
Sebagian besar dari penduduk miskin ini tinggal diperdesaan
dengan mata pencaharian pokok dibidang-bidang pertanian dan kegiatan-kegiatan
lainnya yang erat hubungannya dengan sektor ekonomi tradisional tersebut. Kehidupan
mereka bergantung pada pola pertanian yang subsistem, baik petani kecil atau
pun buruh tani yang berpenghasilan rendah, ataupun bekerja dalam sektor jasa
kecil-kecilan dan berpenghasilan pas-pasan. Fenomena banyaknya urbanisasi
penduduk desa ke kota menunjukkan bahwa adanya ketidakmerataan pembangunan di
perdesaan. Terbatasnya fasilitas umum, kecilnya pendapatan, dan terbatasnya
pekerjaan dan dalih mencari kehidupan lebih baik menjadi alasan urbanisasi ini.
Permasalahan tersebut menyiratkan adanya ketidakmerataan dan kesenjangan antara
perdesaan dan perkotaan.
Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah/negara
indonesia adalah kemiskinan, dewasa ini pemerintah belum mampu menghadapi atau
menyelesaikan permasalahan tersebut, padahal setiap mereka yang memimpin Negara
Indonesia selalu membawa kemiskinan sebagai misi utama mereka disamping
misi-misi yang lain.
Remi dan
Tjiptoherijanto (2002:1), mengatakan bahwa upaya menurunkan tingkat kemiskinan telah dimulai awal
tahun 1970-an diantaranya melalui program Bimbingan Masyarakat (Bimas) dan
Bantuan Desa (Bandes). Tetapi upaya tersebut mengalami tahapan jenuh pada
pertengahan tahun 1980-an, yang juga berarti upaya penurunan kemiskinan di
tahun 1970-an tidak maksimal, sehingga jumlah orang miskin pada awal 1990-an
kembali naik. Disamping itu kecenderungan ketidakmerataan pendapatan melebar
yang mencakup antar sektor, antar kelompok, dan ketidakmerataan antar wilayah.
Kondisi kemiskinan
Indonesia semakin parah akibat krisis ekonomi pada tahun 1998. Namun ketika
pertumbuhan ekonomi yang sempat menurun akibat krisis dapat teratasi dan dapat
dipulihkan, kemiskinan tetap saja sulit untuk ditanggulangi. Pada tahun
1999, 27% dari total penduduk Indonesia
berada dalam kemiskinan. Sebanyak 33,9% penduduk desa dan 16,4% penduduk kota
adalah orang miskin. Krisnamurthi dalam Nyayu Neti Arianti, dkk, (2004:3).
Pada masa kepemimpinan SBY pemerintah indonesia juga
meluncurkan program penanggulangan kemiskinan seperti BLT (Bantuan Langsung
Tunai), KUR (Kredit Usaha Rakyat), pengembangan UMKM, PNPM Mandiri, dan masih
banyak program-program lainnya, akan tetapi belum mampu mementaskan masyarakat
indonesia dari jurang kemiskinan yang semakin hari semakin menyiksa dan
menganiaya.
Berdasarkan data Bank Dunia jumlah penduduk miskin Indonesia
pada tahun 2002 bukanlah 10 sampai 20% tetapi telah mencapai 60% dari jumlah
penduduk Indonesia yang berjumlah 215 juta jiwa.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KEMISKINAN
Yang menyebabkan kemiskinan bisa terjadi, yaitu :
1. Kemiskinan
alamiah.
Kemiskinan alamiah terjadi akibat sumber daya alam yang
terbatas,penggunaan teknologi yang rendah,dan bencana alam.
2. Kemiskinan
buatan.
Kemiskinan ini terjadi karena lembaga-lembaga yang ada di
masyarakat membuat sebagian anggota masyarakat tidak mampu menguasai sarana
ekonomi dan berbagai fasilitas lain yang tersedia hingga mereka tetap miskin.
Selain itu,penyebab kemiskinan di negara Indonesia adalah :
a) Laju Pertumbuhan
Penduduk
Pertumbuhan penduduk Indonesia terus meningkat di setiap 10
tahun menurut hasil sensus penduduk. Fertilitas atau kelahiran merupakan salah satu faktor
penambah jumlah penduduk disamping migrasi,jumlah kelahiran setiap tahun di
Indonesia masih besar, jumlah bayi yang lahir setelah tahun 2000 masih tetap
banyak jumlahnya tiap-tiap tahun jumlah kelahiran bayi di Indonesia mencapai
sekitar 4,5 juta bayi. Angka kelahiran yang tinggi inilah yang menyebabkan
meledaknya jumlah penduduk di Indonesia.
Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia semakin
terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan. Jumlah penduduk yang bekerja
tidak sebanding dengan jumlah beban ketergantungan. Penghasilan yang minim
ditambah dengan banyaknya beban ketergantungan yang harus ditanggung membuat
penduduk hidup di bawah garis kemiskinan.
b) Angkatan Kerja,
Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran
Secara garis besar penduduk suatu negara dibagi menjadi dua
yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Yang tergolong tenaga kerja ialah
penduduk yang berumur didalam batas usia kerja. Batasan usia kerja berbeda-beda
disetiap negara yang satu dengan yang lain. Batas usia kerja yang dianut oleh
Indonesia ialah minimum 10 tahun tanpa batas umur maksimum. Jadi setiap orang
atau semua penduduk kesenjangan dikatakan lunak,distribusi pendapatan nasional
dikatakan cukup merata.
c) Tingkat
pendidikan yang rendah
Rendahnya kualitas penduduk juga merupakan salah satu
penyebab kemiskinan di suatu negara. Ini disebabkan karena rendahnya tingkat
pendidikan dan tingkat pengetahuan tenaga kerja. Untuk adanya perkembangan
ekonomi terutama industry, jelas sekali dibutuhkan lebih banyak tenaga kerja
yang mempunyai skill atau paling tidak dapat membaca dan menulis.
d) Kurangnya
perhatian dari pemerintah.
Pemerintah yang kurang peka terhadap laju pertumbuhan
masyarakat miskin dapat menjadi salah satu faktor kemiskinan. Pemerintah tidak
dapat memutuskan kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di
negaranya. Faktor lain yang masih memperlambat pencapaian penurunan kemiskinan
sebagai berikut :
- Belum meratanya
program pembangunan,khususnya di pedesaan,luar Pulau Jawa,daerah terpencil,dan
daerah perbatasan. Sekitar 63.5% penduduk miskin hidup di daerah pedesaan.
Kemiskinan diluar Pulau Jawa termasuk
Nusa Tenggara, Maluku dan Papua juga lebih tinggi dibandingkan di Pulau Jawa.
Oleh karena itu, upaya penanganan kemiskinan seharusnya lebih difokuskan di
daerah-daerah tersebut.
- Masih
terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar.
- Masih besarnya
jumlah penduduk yang rentan untuk jatuh miskin,baik karena guncangan
ekonomi,bencana alam,dan juga akibat kurangnya akses terhadap pelayanan dasar
dan sosial.
- Kondisi kemiskinan sangat dipengaruhi oleh
fluktuasi harga kebutuhan pokok. Sehubungan dengan itu ,upaya penanggulangan
kemiskinan melalui stabilitas harga kebutuhan pokok harus dilakukan secara
komprehensif dan terpadu. Hal ini bertujuan agar penanggulangan kemiskinan,baik
di perdesaan maupun perkotaan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
e) Tidak
stabilnya harga kebutuhan pokok
Tidak stabilnya
harga kebutuhan pokok menjadi salah satu ancaman bagi masyarakat miskin maupun
para pengusaha dagang kecil dikarenakan harga kebutuhan pokok setiap tahunnya
melonjak terus menerus sedangkan penghasilan mereka tidak seberapa yang
menyebabkan mereka semakin terpuruk dengan kenaikan harga tersebut. Seperti,
para pengusaha dagang kecil yang mau tak mau harus menaikan harga barang
dagangan mereka dan seperti yang kita ketahui bahwa kalau sekali harga barang
dagangan mereka naik dan walaupun harga kebutuhan pokok sudah turun maka harga
barang dagangan tersebut tidak akan turun Dan bagi masyarakat miskin tentu saja
kebijakan itu akan lebih memberatkan kebutuhan hidup mereka yang harus memberi
kebutuhan bagi anggota keluarga mereka sedangkan penghasilan mereka tidak cukup
untuk membeli kebutuhan pokok yang naik tersebut.
Tabel berikut ini memperlihatkan angka kemiskinan di Indonesia, baik relatif maupun absolut:
2006
|
2007
|
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
2013
|
2014
|
|
Kemiskinan
Relatif
(% dari populasi) |
17.8
|
16.6
|
15.4
|
14.2
|
13.3
|
12.5
|
11.7
|
11.5
|
11.0
|
Kemiskinan
Absolut
(dalam jutaan) |
39
|
37
|
35
|
33
|
31
|
30
|
29
|
29
|
28
|
Koefisien
Gini/
Rasio Gini |
–
|
0.35
|
0.35
|
0.37
|
0.38
|
0.41
|
0.41
|
0.41
|
–
|
DAMPAK KEMISKINAN DAN
CARA MENGATASINYA
Banyaknya masalah kemiskinan di Indonesia itu tentunya
disebabkan oleh beberapa faktor pemicu. Dari faktor pemicu inilah akan tercipta
suatu dampak kemiskinan.
Dampak dari kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu
banyak dan kompleks yaitu :
- Pengangguran
Karena tidak bekerja dan tidak memiliki penghasilan mererka
tidak mampu memenuhi kebutuhan pangannya. Secara otomatis pengangguran telah
menurunkan daya saing dan beli masyarakat. Sehingga,akan memberikan dampak
secara langsung terhadap tingkat pendapatan,nutrisi,dan tingakt pengeluaraan
rata-rata. Faktor penyebab terjadinya pengangguran :
a. Kurangnya sumber daya manusia pencipta lapangan kerja
b. Kelebihan penduduk/pencari kerja
c. Kurangnya jalinan komunikasi antara si pencari kerja
dengan pengusaha
d. Kurangnya pendidikan untuk pewirausaha
- Kekerasan
Sesungguhnya kekerasan yang terjadi akhir-akhir ini efek dari
pengangguran. Karena seseorang tidak mampu lagi mencari nafkah melalui jalan
yang benar dan halal. Ketika tidak ada lagi jaminan bagi seseorang dapat
bertahan dan menjaga keberlangsungan hidupnya maka jalan pintas pun
dilakukan,seperti merampok,menodong,mencuri atau menipu ( dengan cara
mengintimidasi orang lain) didalam kendaraan umum.
- Pendidikan
Tingkat putus sekolah yang tinggi merupakan fenomena yang
terjadi dewasa ini.Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin tidak
dapat lagi menjangkau dunia sekolah atau pendidikan. Mereka tidak dapat
menjangkau dunia pendidikan yang sangat mahal itu. Sebab mereka begitu miskin.
Untuk makan satu kali sehari saja mereka sudah kesulitan. Tingginya tingkat
putus sekolah berdampak pada rendahnya tingkat pendidikan seseorang. Dengan
begitu akan mengurangi kesempatan seseorang mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
- Kesehatan
Seperti kita ketahui,biaya pengobatan sekarang sangat mahal.
Hampir setiap klinik pengobatan apalagi rumah sakit swasta besar menerapkan
tarif atau ongkos pengobatan yang biayanya melangit. Sehingga ,biayanya tak
terjangkau oleh kalangan miskin.
- Konflik sosial
bernuasa SARA
Tanpa bersikap munafik konflik SARA muncul akibat
ketidakpuasan dan kekecewaan atas kondisi miskin yang akut. Hal ini menjadi
bukti lain dari kemiskinan yang kita alami. M Yudhi Haryono menyebut akibat
ketiadaan jaminan keadilan”keamanan” dan perlindungan hukum dari
negara,persoalan ekonomi-politik yang obyektif disublimasikan ke dalam
bentrokan identitas yang subjtektif.
Terlebih lagi fenomena bencana alam yang kerap melanda negeri
ini yang berdampak langsung terhadap meningkatnya jumlah orang miskin.
Kesemuanya menambah deret panjang daftar kemiskinan. Dan, semuanya terjadi
hampir merata di setiap daerah di Indonesia ,baik di pedesaan maupun di
perkotaan.
Pada prinsipnya, pemerintah dalam program pembangunannya
telah menjadikan kemiskinan sebagai salah satu fokus utamanya. Program umum
pemerintah sendiri adalah program pembangunan yang berfokus pada pengentasan
kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja.
Banyak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk dapat
mengatasi berbagai macam masalah kemiskinan, antara lain adalah sebagai berikut
:
- Kebijaksanaan
tidak langsung
Kebijaksanaan tidak langsung diarahkan pada penciptaan kondisi
yang menjamin kelangsungan setiap upaya penanggulangan kemiskinan. Kondisi yang
dimaksudkan antara lain adalah suasana sosial politik yang tentram, ekonomi
yang stabil dan budaya yang berkembang.
- Kebijaksanaan
langsung
Kebijaksanaan langsung diarahkan kepada peningkatan peran
serta dan produktifitas sumber daya manusia ,khususnya golongan masyarakat
berpendapatan rendah. Melalui penyediaan kebutuhan dasar seperti sandang,pangan
dan papan, kesehatan dan pendidikan, serta pengembangan kegiatan – kegiaatan
sosial ekonomi yang berkelanjutan untuk mendorong kemandirian golongan
masyarakat yang berpendapatan rendah.
Langkah Mengatasi Masalah Kemiskinan :
untuk itu kiranya pemerintah perlu membuat ketegasan dan
kebijakan yang lebih membumi dalam rangka menyelesaikan masalah kemiskinan ini.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan diantaranya adalah :
1. Bantuan Langsung Tunai (BLT)
Program Bantuan Langsung Tunai yang merupakan
kompensasi yang diberikan usai penghapusan subsidi minyak tanah dan program
konversi bahan bakar gas. Namun kedua hal tersebut tidak memiliki dampak
signifikan terhadap pengurangan angka kemiskinan. Bahkan beberapa pakar
kebijakan negara menganggap, bahwa hal tersebut sudah seharusnya dilakukan
pemerintah. Baik ada atau tidak ada masalah kemiskinan di Indonesia. Negara
wajib menyediakan jaminan kesejahteraan masyarakat sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-undang Dasar 1945.
2. Mendorong pertumbuhan yang berpihak
pada rakyat miskin
Fokus program ini bertujuan mendorong
terciptanya dan terfasilitasinya kesempatan berusaha yang lebih luas dan
berkualitas bagi masyarakat/keluarga miskin. Beberapa program yang berkenaan dengan
fokus ini antara lain:
·
Penyediaan
dana bergulir untuk kegiatan produktif skala usaha mikro dengan pola bagi
hasil/syariah dan konvensional.
·
Bimbingan
teknis/pendampingan dan pelatihan pengelola Lembaga Keuangan Mikro
(LKM)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
·
Pelatihan
budaya, motivasi usaha dan teknis manajeman usaha mikro
·
Pembinaan
sentra-sentra produksi di daerah terisolir dan tertinggal
·
Fasilitasi
sarana dan prasarana usaha mikro
·
Pemberdayaan
ekonomi masyarakat pesisir
·
Pengembangan
usaha perikanan tangkap skala kecil
·
Peningkatan
akses informasi dan pelayanan pendampingan pemberdayaan dan ketahanan keluarga
·
Percepatan
pelaksanaan pendaftaran tanah
·
Peningkatan
koordinasi penanggulangan kemiskinan berbasis kesempatan berusaha bagi
masyarakat miskin.
3. menciptakan lapangan kerja yang mampu
menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena
pengangguran adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di
indonesia.
4. Menghapuskan korupsi. Sebab korupsi
adalah salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana
mestinya. Hal inilah yang kemudian menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati
hak mereka sebagai warga negara sebagaimana mestinya.
5. Menggalakkan program zakat. Di
indonesia, islam adalah agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat
diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di
antara masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di
indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap tahunnya. Dan jika bisa
dikelola dengan baik akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan
masyarakat.
6. Menjaga stabilitas harga bahan
kebutuhan pokok. Fokus program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat
miskin/keluarga miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan
kebutuhan pokok utama selain beras. Program yang berkaitan dengan fokus ini
seperti :
• Penyediaan cadangan beras
pemerintah 1 juta ton
• Stabilisasi/kepastian harga
komoditas primer
7. Meningkatkan akses masyarakat miskin
kepada pelayanan dasar. Fokus program ini bertujuan untuk meningkatkan akses
penduduk miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
Beberapa program yang berkaitan dengan fokus ini antara lain :
• Penyediaan beasiswa bagi siswa
miskin pada jenjang pendidikan dasar di Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah
(MI) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs);
•
Beasiswa siswa miskin jenjang Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA);
• Beasiswa untuk mahasiswa
miskin dan beasiswa berprestasi;
• Pelayanan kesehatan rujukan bagi
keluarga miskin secara cuma-cuma di kelas III rumah sakit.
8. Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan
perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan
kesempatan berusaha bagi penduduk miskin. Program yang berkaitan dengan fokus
ketiga ini antara lain :
• Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM) di daerah perdesaan dan perkotaan
• Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah
• Program Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Khusus
• Penyempurnaan dan pemantapan
program pembangunan berbasis masyarakat.
Selain dari pihak pemerintah, dari pihak masyarakaat yang
bersangkutan pun juga mengatasi kemiskinan di negeri ini ,langkah-langkah
tersebut adalah :
- Usaha individu
- Penyedekahan
- Pembangunan
Ekonomi
- Pembangunan
Masyarakat
- Pasaran Bebas
Selain dengan cara –cara diatas , kemiskinan juga dapat
diatasi dengan cara sebagai berikut :
1. Bantuan
kemiskinan atau membantu secara langsung kepada orang miskin. Ini telah menjadi
bagian pendekatan dari masyarakat Eropa sejak zaman pertengahan.
2. Bantuan
terhadap keadaan individu. Banyak macam kebijakan yang dijalankan untuk
mengubah situasi orang miskin berdasarkan perorangan termasuk
hukuman,pendidikan,kerja sosial,pencarian krja,dan lain-lain.
3. Persiapan bagi
yang lemah . daripada memaberikan bantuan secara langsung kepada orang miskin
,banyak negara sejahtera menyediakan bantuan untuk orang yang dikategorikan
sebagai oran g yang lebih miskin, seperti orang tua atau orang dengan
ketidakmampuan , atau keasdaan yang membuat orang miskin, seperti kebutuhan
akan perawatan kesehatan.
Rendahnya beberapa faktor di atas menyebabkan rendahnya
aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Dengan rendahnya
aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan berakibat pada rendahnya produktivitas
dan pendapatan yang diterima yang pada gilirannya pendapatan tersebut tidak
mampu memenuhi kebutuhan fisik minimum yang menyebabkan terjadinya proses
kemiskinan.
KESENJANGAN EKONOMI – SOSIAL
Kesenjangan sosial adalah suatu keadaan ketidakseimbangan
sosial yang ada dalam masyarakat yang menjadikan suatu perbedaan yang sangat
mencolok.
Setiap masyarakat selalu ditandai dengan adanya kesenjangan.
Kesenjangan artinya tidak seimbang, tidak simetris, atau berbeda. Kesenjangan
membawa dampak pada kesenjangan sosio-ekonomi dan stratifikasi sosial.
Kesenjangan sosio-ekonomi mencakup kemiskinan, kurangnya lapangan pekerjaan dan
kesejahteraan. Stratifikasi sosial mencakup kesenjangan politik dan budaya. Kesenjangan
sosial di Indonesia sangatlah terlihat, antara si kaya dan si miskin, maupun
antara pejabat dan rakyat.
Faktor penyebab
kesenjangan sosial ekonomi :
·
Menurunnya
pendapatan perkapita akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi tanpa diimbangi
peningkatan produktivitas
·
Ketidakmerataan
pembangunan antardaerah sebagai akibat kebijakan politik dan kekurangsiapan SDM
·
Rendahnya
mobilitas sosial, akibat sikap mental tradisional yang kurang menyukai
persaingan dan kewirausahaan.
·
Adanya
pencemaran lingkungan alam
DAMPAK YANG AKIBAT
KESEJANGAN SOSIAL EKONOMI :
·
Meningkatnya
angka kriminalitas
·
Adanya
kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin
·
Adanya
perpecahan kelompok
·
Munculnya
perilaku menyimpang
·
Meningkatnya
pengangguran
Upaya-upaya yang harus dilakukan
pemerintah untuk pemecahan masalah kesenjangan sosial ekonomi yang terjadi di
Indonesia:
1. Meminimalis (KKN) dan memberantas
korupsi dalam upaya meningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah telah
membentuk suatu lembaga yang bertugas memberantas (KKN) di Indonesia. Indonesia
telah mulai berbenah diri namun dalam beberapa kasus soal korupsi KPK dinilai
masih tebang pilih dalam menindak masalah korupsi. Misalnya kasus tentang bank
century belum menemukan titik terang dan seolah-olah mengakiri kasus itu.
Pemerintah harus selalu berbenah diri karena dengan meminimaliskan (KKN) yang
terjadi mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan dana yang ada.
2. Meningkatkan system keadilan di
Indonesia serta melakukan pengawasan yang ketat terhadap mafia hukum. Masih
banyak mafia hukum merajarela di Indonesia itu yang semakin membuat kesenjangan
sosial di Indonesia makin mencolok. Keadilan saat ini sangatlah sulit untuk
ditegagakkan bagaimana tidak! Seorang koruptor ditahan namun semua fasilitas
sudah tercukupi di dalam ruang tahanan. Sedangkan bagaimana dengan nasib
seorang masyarakat kecil yang hanya mencuri ayam misalnya, mereka melakukan
dengan seenak mereka kadang juga mereka menyiksa dengan tidak prikemanusiaan.
Hal ini sangatlah menunjukkan kesenjangan sosial di Indonesia sangatlah
mencolok antara pihak kaya atau pihak yang mempunyai penguasa antara rakyat
kecil atau orang miskin.
Pandangan
mengenai kemiskinan dan kesenjangan social-ekonomi yang terjadi di Indonesia :
Menurut kami, kemiskinan di
Indonesia merupakan salah satu permasalahan terbesar di Indonesia dan menjadi
PR bagi pemerintahan saat ini untuk menumpaskan permasalahan tersebut
dikarenakan hampir disetiap provinsi di Indonesia terdapat masyarakat miskin
terutama di perdesaan maupun daerah pelosok dalam negeri, hal itu dikarenakan pengetahuan mereka yang minim dan pengunaan teknologi yang rendah. Bahkan masyarakat
miskin setiap tahunnya terus meningkat. Dan menurut kami kemiskinan dan
kesenjangan social-ekonomi mempunyai hubungan yang mengikat satu sama lain,
dikarenakan kemiskinan kesenjangan social-ekonomi itu terjadi dimasyarakat. Yang dimana arti dari kesenjangan social-ekonomi sendiri itu adalah adanya jarak atau perbedaan seperti, adanya kaum orang kaya dan orang miskin, adanya kaum penguasa dan kaum
yang tertindas.
Dan menurut kami selain pemerintah
yang turun tangan untuk mengentas kemiskinan di Indonesia masyarakatpun bisa
turut andil dalam mengentaskan permasalahan tersebut, seperti contoh nyata pada
saat ini yaitu dengan keberadaan Ojek Online yang sangat membantu perekonomian
masyarakat saat ini dikarenakan mereka mampu menyerap banyak tenaga kerja
seperti para ojek pengkolan.
SUMBER :
KELOMPOK 12
:
1. FITRIA SYAVIRA HARANI
2. MEGA MAYASARI
Nama: __ Hendi Zikri Didi
BalasHapusBandar: _______________ Malacca
pekerjaan: _ Pemilik perniagaan
Sebarang maklumat: ____ hendidi01@gmail.com
Selamat datang kepadamu,
Halo saudara-saudaraku, anda mesti berhati-hati tentang blog ini mengenai mendapatkan pinjaman, jika anda berada di sini untuk mencari pinjaman yang anda perlu berhati-hati dengan serius kerana begitu banyak orang di sini adalah palsu, penipu, penipu. Mereka akan menipu anda dengan meminta anda membayar yuran pemprosesan dan yuran guaman sebelum mendapatkan pinjaman anda, dan jika anda membayar mereka, anda tidak akan mendapat pinjaman, itulah cara mereka akan terus menipu anda untuk membayar lebih dan lebih. 2 minggu yang lalu saya ditipu oleh Rm73,400 untuk mendapatkan pinjaman, yang diminta saya bayar ke Turki yang saya lakukan dan mereka bertanya lagi dan lagi tetapi pada akhirnya mereka melarikan diri tanpa memberikan pinjaman. Tetapi hari ini saya mendapat pinjaman daripada seorang ibu yang baik dari Arab Saudi, dan mempunyai pejabat di United Kingdom, saya membaca tentang ibu yang baik dari jurnal perniagaan dan saya melihat laman web mereka di Google Map. Saya memohon Rm1.3 juta yang saya buat permohonan kepada jabatan pinjaman, kejutan saya yang paling besar pinjaman saya telah diluluskan dan akaun bank dalam talian saya dikreditkan. Saya sangat gembira untuk mendapatkan pinjaman selepas saya telah ditipu oleh peminjam palsu yang tidak mempunyai laman web dan tidak mempunyai sijil perniagaan. Saya memutuskan untuk menyiarkannya kepada semua orang di sini supaya anda tidak akan menjadi mangsa semua testimonial palsu di blog ini. Sekiranya anda ingin pinjaman yang besar, anda boleh memohon di AASIMAH ADILA AHMED LOAN FIRM yang menawarkan pinjaman dengan cepat pada kadar pinjaman 1% tanpa jaminan kurang dari 1 jam. Mereka adalah ibu negara Muslim yang membantu banyak orang besar, orang ramai bercakap tentang mereka di bandar saya. Semoga Allah memberkati anda.
Pusat Aplikasi / Kenalan
E-mel: ._________ aasimahaadilaahmed.loanfirm@gmail.com
Blog yang menarik, semoga maju terus.... Saya teringat Sulli, yang memulai karir sebagai trainee di umur sangat muda belia 11 tahun di tahun 2004, dan lalu memerankan Putri Seonhwa dari Silla di filem drama Ballad of Seodong. Selanjutnya, sebagai aktris muda anda bermain di dalam filem drama seperti ‘Vacation’, ‘Punch Lady’, ‘Babo’.
BalasHapusSaya mencoba menulis sebuah blog tentang dia, semoga anda suka: http://stenote-berkata.blogspot.com/2020/04/wawancara-dengan-sulli.html