HAL-HAL
YANG MENARIK MENGENAI “HALLYU WAVE”
Korean
Wave, siapa yang tak kenal dengan istilah ini? Hampir di seluruh Negara Asia
mengalami fenomena Korean Wave atau yang lebih sering dikenal dengan Demam
Korea. Negara-negara di Asia seperti Jepang, China, Taiwan, Hongkong, Thailand,
Philiphina, Singapura, Malaysia, Indonesia dan lain-lain. Bahkan sekarang,
Korean Wave juga sudah menyebar ke belahan bumi bagian barat seperti Amerika, LA,
Paris, Eropa dan lain-lain.
Demam
Korea ini meliputi film, musik, fashion, budaya, bahasa dan lain-lain. Yang
paling berpengaruh atau memiliki pengaruh besar yaitu musik.
BAB I
Perkenalan Mengenai Hallyu
Wave
1.1
Pengertian Hallyu Wave
Korean
pop (K-Pop) atau istilah hallyu wave sudah tidak asing lagi ditelinga
masyarakat. Hallyu merupakan gambaran produk-produk populer asal Korea Selatan
yang meliputi musik dari boyband, girlband, grup band, film, drama, variety
show, dan talk show yang mengundang artis-artis papan atas (penulisan
selanjutnya menggunakan kata negara Korea untuk menunjukan negara Korea
Selatan). Bahkan perkembangan saat ini produk kecantikan, makanan dan tempat
pariwisata menjadi produk dari hallyu. Hallyu yang sering disebut dengan Korean
Wave di Indonesia lebih dikenal dengan nama K-Pop.
Hallyu
wave atau gelombang korea merupakan istilah dari terjemahan 한류 (Hallyu) dalam
bahasa Korea yang artinya ‘arus Han’ yang maksudnya Hankuk atau Korea dan 류
artinya ‘arus, aliran’. Namun ternyata istilah hallyu wave berasal dari media
massa di Cina, tepatnya pada tahun 1997 di Cina ditayangkan drama yang berjudul
‘What is Love All About’ yang ternyata banyak penikmatnya. Selain itu,
kehadiran grup boyband H.O.T. berhasil membuat mencetak ketenaran di Cina.
Kombinasi terkenalnya drama dan musik Korea (istilah K-Pop saat itu belum ada)
di Cina menjadikan media massa Cina memunculkan istilah ini. Dari situlah
muncul istilah Hallyu. Setelah itu, Taiwan, Vietnam, Jepang dan negara-negara
lain terimbas dan ikut mulai menyukai Hallyu.
BAB II
Pengaruh Hallyu Wave di
Indonesia
2.1
Masuknya Fenomena Hallyu Wave di Indonesia
Di
Indonesia sendiri, berkembangnya Korean Pop Culture diawali dengan kemunculan
drama seri Korea terlaris kala itu yaitu Endless Love pada tahun 2002 di salah
satu stasiun televisi swasta. Cerita yang dikemas secara apik, tidak memiliki
episode yang panjang, dengan aktor dan aktris yang berbakat dan sangat menarik
penampilannya, membuat drama seri ini menjadi awal pembuka bagi masuknya Korean
Pop Culture lainnnya. Hal tersebut dibuktikan dengan ditayangkannya drama seri
Korea lain yang berjudul Winter Sonata pada tahun yang sama pula.Selain itu, di
Indonesia kita bisa melihat maraknya pemutaran film dan sinetron Korea di
televisi, Hallyu bisa juga ditemui di toko-toko kaset dan vcd. Dalam hal ini,
film-film Korea sudah mendapat lisensi penjualan melalui distributor resminya.
Ini menandakan bahwa film Korea pun sudah mulai sejajar dengan film-film
original dari Hollywood yang dipasarkan di Indonesia. Ini merupakan suatu
capaian sukses yang diraih oleh industri perfilman Korea. Bila dilihat dari
sisi lain, film Korea memiliki pangsa pasar juga di Indonesia. Dengan kata
lain, disadari atau tidak, sebagian masyarakat Indonesia sudah terpengaruh
dengan Hallyu.Setelah kesuksesan drama korea yang telah berhasil membuat
fenomena Hallyu, maka Pemerintah Korea Selatan berencana untuk mengulang
kesuksesan yang sama pada Korean Movie dan Korean Music.
Korean
Music atau yang lebih dikenal dengan Korea Pop (K-Pop) telah memperkenalkan
boyband dan girlband yang mampu meraih popularitas hingga ke penjuru dunia,
yang tentunya dengan kualitas yang tidak dapat diremehkan. Di Indonesia sendiri, sudah banyak berjamur,
fanbase-fanbase K-Pop Idol baik di dunia maya maupun di dunia nyata. Semua ini terjadi, tentu saja berkat
kerjasama semua pihak yang terkait, serta pemerintah yang peduli dan mampu
melihat serta memaksimalkan peluang yang ada. Pengaruh Korean Pop culture dalam
kehidupan masyarakat Indonesia disadari atau tidak yang meliputi segala aspek
dari musik dan drama hingga fashion style, hair style, bahkan Korean way of
life. Fenomena tersebut terlihat dari banyaknya fanbase yang ada, baik di dunia
maya maupun dunia nyata dan menjamurnya komunitas virtual pecinta Korea di
Indonesia. Hal ini merupakan dampak
dari pola konsumsi media internet pada
sebagian besar remaja Indonesia, sehingga menjadi faktor penentu bagaimana
Korean Wave bisa menyebar dan akhirnya muncul sejumlah organisasi komunitas
virtual yang anggotanya berasal dari berbagai kota di Indonesia. Tak hanya itu,
fenomena hallyu juga telah menyebabkan pecintanya memburu segala hal yang
berkaitan erat dengan Korea, hal ini tampak jelas dari semakin meningkatnya
masyarakat Indonesia yang mempelajari bahasa Korea dan budaya Korea. Semakin banyaknya restaurant Korea di
Indonesia menunjukkan bahwa semakin meningkatnya minat para pencinta kuliner
terhadap masakan Korea. Segala hal yang
berhubungan dengan artis-artis Korea juga diburu oleh para pecintanya, hal ini
terlihat dari banyaknya kegiatan gathering sesama pecinta artis Korea, dan
maraknya lomba cover dance dan idol star.
Berdasarkan
fenomena tersebut, dapat diketahui bahwa Korean Wave sedang berjalan pada
tracknya di Indonesia. Memiliki kelasnya tersendiri dan punya para penggemarnya
masing-masing. Tetapi yang pasti, Korean Wave nyata-nyata sudah mempengaruhi
banyak aspek kehidupan penggemarnya. Tidak terkecuali menginspirasi para
artis-artis tanah air. Fakta tersebut telah membawa kita pada sebuah kesadaran
bahwa Korean Wave diyakini atau tidak telah menginspirasi banyak artis di
Indonesia. Kemunculan SM*SH sebagai boy band dengan gaya-gaya yang menyerupai
Super Junior, menjadi pembuka bagi bermunculannya boy band dan girl band lain
di Indonesia. Hal ini menandakan bahwa dunia entertainmant khususnya musik,
telah memberikan tempat khusus bagi penikmat boyband dan girlband. Namun, hal ini tidak dibarengi dengan
kreativitas dalam berkarya dari para pihak yang terkait, sehingga tanpa
disadari atau tidak, artis-artis Indonesia telah meniru konsep boyband dan
girlband korea secara utuh, nyaris tanpa perbedaan. Selain itu, kemampuan yang
tidak dimiliki oleh artis Indonesia adalah kemampuan dalam memanage para fans,
serta menunjukkan dan membalas kecintaan fans. Artis-artis korea kerap
menunjukkan dan membalas kecintaan fans dengan membuat lirik lagu yang khusus
ditujukan pada para fansnya, sehingga hal ini akan berpengaruh pada loyalitas
dari fans tersebut.
2.2
Dampak Positif dan Negatif Hallyu Wave di Indonesia
Dampak
Positif :
1.
Kecintaan masyarakat pada musik semakin tinggi.
Sangat
jelas pernyataan diatas bahwa dengan adanya variasi musik baru di Indonesia
maka akan menambah banyak genre musik di negara ini, dalam hal ini tentunya
selera masyarakat sangat dimanjakan dengan keberadaan K-POP ini
2.
Bakat-bakat yang selama ini terpendam dapat dikembangkan atau diekspresikan.
Maksutnya perkembangan dalam hal kreatifitas dan musik modern. Dengan adanya
KPOP ini para remaja bisa belajar seni tentang KPOP, mulai dari dance, olah
vokal, genre musiknya dan lain sebagainya.
3.
Mempererat hubungan antara Indonesia dan Korea.
Dalam
hubungan bilateral antar negara antara Indoonesia dengan Korea Selatan sendiri
tentunya secara tidak langsung akan semakin erat, karena disinilah hubungan
timbal balik itu akan terjadi. Disatu sisi Korsel dapat meningkatkan ekonomi
mereka dengan menerima royalti dari penjualan album dan sebagainya, sedangkan
disisi yang lain Indonesia sebagai konsumen dapat terpuaskan oleh hiburakn
musik tersebut.
4.
Banyak remaja yang tertarik untuk mempelajari budaya dan bahasa Korea.
Penjelasan
untuk pernyataan ini adalah berhubungan dengan ilmu pengetahuan itu sendiri.
Dengan adanya minat yang luar biasa hebatnya di Indonesia, mendorong sebagian
penikmat musik KPOP tersebut untuk mempelajari segala hal yang berhubungan
dengan KPOP dan negara asalnya. Dalam hal ini maka pengetahuan yang dimilikinya
tentang negara lain pun juga akan ikut berkembang.
5.
Mempermodern jenis musik di Indonesia
Dampak Negatif :
1.
Mengurangi rasa cinta terhadap musik Indonesia seperti melayu dan dangdut.
2.
Musik asli Indonesia lama kelamaan akan hilang.
Dengan
adanya KPOP ini akan berpengaruh pula terhadap permusikan di Indonesia. Penimat
musik lama-lama aan berubah halauan.
3.
Membuat pergeseran budaya lokal.
4.
Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya KPOP yang oleh
masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat.
5. Tercampurnya kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan luar, khususnya permusikan itu sendiri
5. Tercampurnya kebudayaan dalam negeri dengan kebudayaan luar, khususnya permusikan itu sendiri
2.3
Hal yang Dapat di Pelajari dari Fenomena Hallyu Wave di Indonesia
Ada
pula pembelajaran yang bisa diperoleh dari fenomena Hallyu Film Korea yang
telah menjadi andalan ekspor Hallyu harus bisa dijadikan alat belajar bagi
masyarakat Indonesia terutama mereka yang berkecimpung di dunia perfilman.
Banyak yang bisa dipelajari dari keberhasilan Korea mengekspor budayanya. Salah
satunya adalah kemampuan sineas negara
ini dalam menangkap pasar dari industri interaktif. Bukan hanya tayangan
di televisi, tetapi mereka akhirnya juga telah berhasil mengemas produk mereka
dalam berbagai bentuk dan produk untuk saling mendukung pemasaran industri film
mereka. Untuk itulah Indonesia yang saat ini mau tidak mau telah menjadi
“pasar” atau konsumen budaya Korea harus bisa mengambil segi-segi positif yang
bisa didapatkan terutama dalam hal bagaimana pemerintah Korea mendukung
menyebarnya Hallyu ke dunia Internasional. Dukungan seperti ini perlu menjadi
contoh bagi masyarakat Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk ikut memikirkan
produk budaya lokal dan menghargainya. Hanya dengan kesadaran akan berharganya
produk dalam negerilah suatu negara bisa dengan bangga memperkenalkan budayanya
ke dunia internasional.
Film
maupun sinetron di Indonesia yang sebagian besar merupakan hasil plagiat, dapat
digantikan dengan drama-drama yang dikemas secara apik dengan berlatar belakang
kehidupan masyarakat di jaman kerajaan pada masa lampau dengan bertemakan
kisah-kisah percintaan hingga kepahlawanan. Dari situ kita dapat mengadaptasi
cara Korea Selatan dalam memperkenalkan kebudayaan dan kehidupan masyarakatnya
dengan drama Korea yang dikemas secara apik dan memiliki nilai jual serta
kualitas yang tinggi. Aliran musik yang
dibawakan oleh artis Korea memang terdengar ringan dan berbeda dari kebanyakan,
sehingga mudah diterima oleh berbagai kalangan meskipun bahasa yang digunakan
sebagian besar adalah bahasa Korea, yang tidak semua orang dapat
memahaminya. Hal ini lah yang dapat
ditiru oleh Indonesia, yaitu memiliki khas tersendiri dengan karya yang orisinil
serta dapat memiliki tempat khusus di hati para penikmat musik. Dari semua paparan di atas, hal ini tentu
saja dapat dijadikan pemicu semangat masyarakat Indonesia untuk memiliki
kemampuan menggabungkan cultural dengan industri, dan menggunakan strategi soft
diplomation sehingga Indonesia memiliki daya tarik tersendiri di kancah
Internasional.
Gelombang
Hallyu yang sangat besar di Indonesia haruslah menjadi pemacu semangat yang
nyata untuk melakukan perubahan. Korean pop culture pada dasarnya sangat
menarik untuk dipelajari dan menginspirasi karena ditengah kemodernannnya, ada
semangat perubahan terus menerus didalamnya, tetapi dengan tidak meninggalkan
budaya tradisional didalamnya. Hal tersebut menjadi menarik untuk dipelajari
untuk para remaja di Indonesia, bahwa ketika kita sedang terpengaruh dengan
kebudayaan lain yang masuk, kita punya filter yaitu kebudayaan sendiri, supaya
antara tradisi dan modenitas dapat berjalan serasi, selaras, dan seimbang. Pada
akhirnya, kejayaan Korean Pop Culture di Indonesia haruslah dapat menginspirasi
kita semua untuk memajukan dan berjaya dengan Indonesian Pop Culture.
Anggota
komunitas yang lebih tertarik menyebarkan budaya Korea dibanding melestarikan
budaya Indonesia, seharusnya membuka mata bangsa ini lebih luas akan pentingnya
membuat sebuah branding yang kuat bagi Indonesia. Indonesia memiliki nilai jual
yang tidak kalah menarik dengan Korea, namun tidak memiliki cukup strategi
komunikasi untuk menyebarkan pengaruhnya di dunia.Oleh karena itu, bangsa
Indonesia sebaiknya belajar dari Korea Selatan bagaimana menyebarkan pengaruh
dan kebudayaannya secara tepat dan efisien. Korea Selatan dengan cerdas
memberikan positioning dirinya sebagai produsen budaya dan hiburan yang
notabene akan mudah disukai oleh masyarakat. Lebih jauhnya, perubahan perilaku
konsumsi masyarakat dunia, dengan cepat membuat promosi kebudayaan yang
dilakukan Korea melalui pemanfaatan teknologi YouTube, misalnya, menjadi
pembicaraan melalui word of mouth dan viral communication yang efektif
disebarluaskan secara jamak.
Keberadaan
komunitas virtual yang memiliki loyalitas tinggi terhadap budaya Korea, juga
banyak membantu tersebarnya Korean Wave ke mancanegara, terutama di Indonesia.
Untuk ke depannya, tidak ada salahnya bagi Indonesia untuk membuat sebuah
branding pariwisata dan budaya yang lebih efektif dalam kemasan menarik,
sehingga mudah disukai oleh masyarakat dari negara lain. Lebih baik lagi jika
Indonesia memanfaatkan kecanggihan teknologi komunikasi masa kini untuk
menyebarkan informasi mengenai serba-serbi Indonesia kepada dunia agar
masyarakat dunia juga tahu bahwa Indonesia pun punya budaya yang luar biasa.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/maulinagista33/korean-wave-menguntungkan-atau-merugikan_552a575f6ea834a61e552d43
[ Di Akses pada 18 Maret 2018 ]
http://www.academia.edu/2097286/Hallyu_Hallyu_Hallyu....._dan_Indonesia_dan....dunia....dan...
[ Di Akses pada 18 Maret 2018 ]
http://newsinformationforyou.blogspot.co.id/2012/01/fenomena-hallyu-bagi-indonesia_07.html [ Di Akses pada 18 Maret 2018 ]
https://saviraaf.wordpress.com/2014/11/23/dampak-positif-dan-negatif-akibat-maraknya-budaya-k-pop/ [ Di Akses pada 18 Maret 2018 ]
https://saviraaf.wordpress.com/2014/11/23/dampak-positif-dan-negatif-akibat-maraknya-budaya-k-pop/ [ Di Akses pada 18 Maret 2018 ]
Komentar
Posting Komentar